Presiden Joko Widodo Kesal karena Vaksin Covid-19 Masih Banyak

0
108
Presiden Joko Widodo Kesal karena Vaksin Covid-19 Masih Banyak
Presiden Joko Widodo

Jakarta, JATIMMEDIA.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) kesal karena masih banyak stok vaksin Covid-19 yang belum digunakan di sejumlah fasilitas kesehatan.

Kekesalan Presiden nampak dalam pengantarnya sebelum Rapat Terbatas Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat, dengan menyebut stok vaksin Covid-19 yang ada saat ini masih terlalu besar. Padahal, saat ini pemerintah sedang mengejar pelaksanaan vaksinasi untuk masyarakat agar tercipta herd immunity.

“Data yang masuk, baik itu berupa vaksin jadi maupun bulk, yang sudah masuk ke negara kita itu sudah 137 juta, dan yang sudah disuntikan dalam program vaksinasi itu kurang lebih 54 juta. Artinya stok yang ada, baik di Biofarma, maupun Kementerian Kesehatan, atau mungkin di provinsi, kabupaten, kota, rumah sakit, dan puskesmas terlalu besar,” katanya, dikutip dari akun Youtube resmi Sekretariat Presiden, Sabtu (17/7/2021).

Presiden pun meminta, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk segera menghabiskan stok vaksin yang ada saat ini.

“Artinya, yang dikirim langsung habiskan, kirim habiskan, kirim habiskan. Karena kita ingin mengejar vaksinasi secepat-cepatnya,” ujarnya.

Presiden juga menyampaikan bahwa stok vaksin hanya boleh ada di Biofarma sebagai produsen vaksin Covid-19 di Tanah Air.

Baca juga : Presiden Tegas Batalkan Vaksinasi Berbayar

“Sekali lagi, tidak usah ada stok. Stok itu hanya di Biofarma, yang lain cepat habiskan,” tegas Presiden Joko Widodo.

Melihat percepatan vaksinasi yang telah mencapai 2,3 juta orang, Presiden Jokowi juga meyakini pemerintah dapat mencapai target vaksinasi sebanyak 5 juta orang dalam waktu dekat.

Menurutnya, salah satu kunci penyelesaian kasus Covid-19 yang melonjak beberapa hari terakhir di Indonesia adalah percepatan vaksinasi. Apalagi, hal yang sama juga telah direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO).

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga menyampaikan bahwa Presiden Jokowi meminta agar vaksinasi dipercepat. Menurut penuturan Budi, Jokowi memahami bahwa stok vaksin di daerah ditahan untuk cadangan suntik dosis kedua sejumlah 19 juta.

Baca juga : Alumni UNAIR Dukung Kebutuhan Operasional Kesehatan Melalui “Saweran Satus Ewuan”

Budi juga memaparkan, saat ini dari total 75 juta stok vaksin Covid-19, tersisa 19 juta.

“Namun pada Agustus nanti akan ada stok vaksin baru sebanyak 30 juta,” katanya. (JM01)