Surabaya, JATIMMEDIA.COM – Meski pada tahun 2023 sempat mengalami penurunan pejualan dibanding tahun 2022, namun PT Darmi Bersaudara Tbk. dengan kode emiten KAYU, meyakini bahwa prospek bisnis KAYU akan mengalami pertumbuhan yang signifikan di tahun 2024.
Hal ini disampaikan Direktur Utama PT Darmi Bersaudara Tbk, Nanang Sumartono dalam Paparan Publik / Publik Expose Insidentil yang digelar secara daring pada Senin, 8 Januari 2024 yang berlangsung di Darbe Corner Jl. Raya Manyar Tirtoasri No. 62, Surabaya.
Nanang mengatakan, tahun 2023 adalah tahun yang penuh gejolak bagi perseroan. Dan meski mengalami penurunan penjualan dibanding tahun 2022, namun Perseroan berhasil mencatatkan penjualan bersih sampai dengan bulan September 2023 sebesar Rp 5,343 Milyar dan laba bersih sebesar Rp 649 juta.
“Hal tersebut merupakan prestasi tersendiri bagi kami sebagai emiten dengan tetap berhasil mencatatkan laba sepanjang tahun 2023,” ucap Nanang di Surabaya, Senin (8/1/2024).
Memasuki tahun 2024 ini, tambah Nanang, Perseroan terus melakukan pemulihan secara bertahap dan memproyeksikan penjualan di tahun 2024 akan tumbuh sangat positif dengan target sebesar Rp 121,5 Miliar dan di tahun 2025 sebesar Rp 173,6 Miliar.
“Sementara untuk penjualan di tahun 2024 kami proyeksikan sebesar Rp 121,5 Milyar dan di tahun 2025 sebesar Rp 173,6 Milyar, dengan proyeksi Laba Operasional di tahun 2024 sebesar Rp 44,3 Milyar dan di tahun 2025 sebesar Yp 60,8 Milyar,”terangnya.
Menurutnya, pulihnya kondisi ekonomi di sejumlah negara yang sempat terpuruk akibat Covid-19, menjadi salah satu pendukung optimisme ini. Termasuk mulai membaiknya salah satunya pasar utama perseroan yaitu India.
“Dengan keberhasilan ekspansi kami ke pasar internasional, Perseroan juga akan fokus untuk meningkatkan penetrasi ke pasar baru yaitu Korea dan Taiwan yang berhasil kami buka pada tahun 2023 kemarin,” tambah Nanang.
BACA JUGA : Sukses Angkat Harga Saham, KAYU Songsong 2024 dengan Optimisme
Selain itu, tambah Nanang, Perseroan juga merintis pembukaan pasar baru di luar existing market. Di antaranya ke Jepang, kawasan Eropa yaitu Belanda, Bosnia, serta Polandia yang membawahi area pemasaran Jerman, Perancis, Italia, Belgia dan Polandia sendiri, dan juga Eropa Timur yaitu Ukraina dan Belarus, serta Amerika Serikat.
Untuk meningkatkan kinerja perusahaan, KAYU juga rencananya akan melakukan corporate action berupa Right Issue pada tahun 2024. Dimana dana perolehanya itu, nanti akan digunakan untuk menambah modal baru, sebagai modal usaha, serta membeli tempat produksi.
“Dari right issue yang akan dilakukan nanti, kami berharap bisa memperoleh dana segar sebesar Rp 50 Miliar yang akan kami gunakan untuk menambah modal baru, sebagai modal usaha, serta membeli tempat produksi,” terang Nanang.
Sementara terkait grafik harga saham KAYU dalam periode 5 Januari 2023 hingga 4 Januari 2024 terlihat mengalami pergerakan yang cukup signifikan dengan puncak tertinggi sebesar Rp 685 per lembar selama periode tersebut.
BACA JUGA : Tahun Baru, Bursa Efek Optimalkan Inovasi dan Digitalisasi untuk Investor
“Hal ini mungkin disebabkan oleh faktor-faktor seperti kondisi pasar umum, perubahan dalam permintaan industri kayu, atau faktor-faktor lain yang memengaruhi sektor tersebut seperti kinerja perusahaan yang positif, pertumbuhan industri kayu, atau pengumuman berita positif yang mempengaruhi persepsi investor terhadap saham tersebut,” pungkasnya. (JM01)