Jakarta, JATIMMEDIA.COM – Laznas Bangun Sejahtera Mitra Umat (Laznas BSMU) bersama PT Bank Syariah Indonesia Tbk berkomitmen meningkatkan literasi dan edukasi mengenai ekonomi syariah ke berbagai lini masyarakat.
Disadarai bahwa golongan masyarakat yang paling potensial untuk menggerakkan ekonomi syariah adalah masyarakat milenial. Dan untuk mencapai hal tersebut Laznas BSMU bersama BSI menyelenggarakan webinar LIKES Talk dengan tema “Millenial Jago Atur Duit” Sabtu (9/10/2021).
Hadir dalam acara ini Kepala Divisi Pasar Modal Syariah BEI, Irwan Abdalloh; CFO Fineaja, Zahra Nabila Kurnia; dan perwakilan Likes & Educational Group Manager Laznas BSMU.
Dalam kesempatan terpisah Likes & Educational Group Manager Laznas BSMU, Aprilia Eviyanti berharap, dengan webinar LIKES Talk ini milenial bisa belajar tidak hanya bagaimana mengelola keuangan tetapi juga bagaimana menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
“Dalam acara ini kami berkolaborasi dengan penerima beasiswa Laznas BSMU dari Universitas Andalas Padang Sumatera Barat,” kata Aprilia.
Baca juga : SRO Siapkan126.000 Dosis Vaksin dan Himpun 7.000 kantong darah
Sementara CFO Fineaja, Zahra Nabila Kurnia memberikan tips dalam mengelola keuangan untuk milenial pertama harus mempunyai spesifik tujuannya.
“Harus jelas untuk apa, mengapa, dan kapan targetnya,” katanya.
Kedua, lanjut Zahra, adalah harus terukur tujuan dan perencanaan keuangannya. Ketiga adalah bisa dicapai, jangan sampai tujuan pengelolaan keuangan ini terlalu jauh sehingga tidak bisa dicapai.
“yang keempat adalah relevant artinya mempunyai tujuan yang tepat dan kelima adalah dapat diikuti secara waktu kapan bisa mencapai tujuan tersebut,” tambahnya.
Untuk pengelolaan budget, Zahra memberikan tips bisa menggunakan rule 50/30/20. Dalam mekanisme pengelolaan keuangan ini, disarankan mengalokasikan 50% uang yang dimiliki untuk keperluan essentials seperti rumah, tagihan, transportasi dan asuransi. Untuk 30% sisanya bisa digunakan untuk budget entertainment yaitu belanja dan hobi. Sedangkan 20% sisanya digunakan untuk tujuan keuangan, dan tabungan masa tua.
Baca juga : Sukses Tingkatkan Indeks Kesetaraan Gender, Pemprov Jatim Raih Anugerah Parahita Ekapraya…
Zahra juga memberikan penekanan selalu menyisihkan uang yang dimiliki untuk dana darurat. Untuk jumlah dana darurat disesuaikan dengan kondisi misal lajang sebanyak 3-6 dari pengeluaran per bulan; yang sudah menikah antara 6-12 kali pengeluaran per bulan.
“Untuk instrumennya dana darurat ini harus mempunyai kriteria yaitu aman, likuid dan mudah diakses,” lanjut Zahra.
Disis lain, Kepala Divisi Pasar Modal Syariah BEI, Irwan Abdalloh menjelaskan bahwa dalam mengelola keuangan disarankan mengikuti jejak Rasulullah SAW yaitu siddiq/benar, amanah/jujur, dan fathonah atau cerdas.
“Yang membedakan pengelolaan keuangan syariah adalah perhatian kepada tujuan akhir yaitu akhirat melalui instrumen ZISWAF atau Zakat, Infaq, Shodaqoh dan Wakaf,” kata Irwan.
Baca juga : UIN Gandeng Bank Mandiri Kembangkan Mahasiswa jadi Agent Of Change
Secara umum, ada beberapa instrumen investasi syariah yang bisa dipilih milenial misalkan jika yang mempunyai profil risiko rendah bisa mengambil produk sukuk atau surat utang syariah. Sedangkan jika yang mempunyai profil risiko high risk bisa mengambil investasi saham. (JM01)