BI Jatim : Perekonomian Jawa Timur Akan Pulih Lebih Cepat Pasca Covid-19

0
68
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Difi Ahmad Johansyah, dalam kesempatan Bincang Bersama Media (BBM) yang dilakukan lewat video conference, Selasa (28/4/2020),

Surabaya, JATIMMEDIA.COM – Pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2020 diprakirakan akan mengalami kontraksi akibat adanya Covid-19 dan diperkirakan akan kembali tumbuh tinggi pada tahun 2021 (V-shape Recovery) sejalan dengan hasil positif sejumlah bauran kebijakan yang ditempuh banyak negara di 2020 dalam menghadapi pandemi Covid-19, termasuk Indonesia.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Difi Ahmad Johansyah, menjelaskan bahwa hal ini mendorong pula optimisme perekonomian Jawa Timur yang akan recovery yang lebih cepat.

“Ini sejalan dengan respon penanganan Covid-19 dari berbagai pihak, baik oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, serta dukungan masyarakat secara umum,” terang Difi, dalam kesempatan Bincang Bersama Media (BBM) yang dilakukan lewat video conference, Selasa (28/4/2020).

Sementara Harmanta, Kepala Grup Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI Jatim menambahkan bahwa optimisme ini didukung dengan hasil asesmen IMF yang menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2020 diprakirakan akan mengalami kontraksi sebesar -3% (yoy), namun diperkirakan akan kembali tumbuh tinggi sebesar 5,8% di tahun 2021.

“Kondisi inflasi juga akan relatif stabil dan terjaga dalam rentang target inflasi nasional yakni 3±1%,” tambahnya.

Untuk itu, sejumlah upaya telah dilakukan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah, baik di level Provinsi maupun Kabupaten/Kota dalam menjaga stabilitas harga, ketersediaan pasokan serta kelancaran distribusi komoditas pangan  strategis di tengah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah wilayah.

Dalam kesempatan itu, Difi juga menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang telah meresmikan Lumbung Pangan Jatim sebagai bentuk upaya untuk memastikan tersedianya pasokan pangan strategis dengan harga yang stabil.

“Dengan layanan yang sesuai protokol Covid-19, serta dapat diakses secara online, Lumbung Pangan Jatim akan mampu mendukung pemenuhan kebutuhan pangan strategis masyarakat Jawa Timur,” tambah Difi.

Difi juga menegaskan bahwa BI Provinsi Jawa Timur juga terus berupaya untuk mendorong sektor rill (UMKM dan Pesantren) melalui peningkatan kapasitas secara digital. Beberapa pelatihan terus dilakukan secara digital agar UMKM mampu bertahan selama pandemi Covid-19.

“Pelatihan tersebut mencakup kemampuan adaptasi produksi (shifting) usaha, hingga digital marketing untuk memperluas jangkauan penjualan produk UMKM,” jelasnya.

Yang pasti, lanjut Difi, BI Provinsi Jawa Timur juga akan terus berkoordinasi dan bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan otoritas terkait dalam menempuh langkah-langkah kolektif untuk melakukan pemantauan, asesmen dan mitigasi implikasi penyebaran COVID-19 terhadap stabilitas ekonomi di Jawa Timur. (JM01)