Clungup Mangrove Conservation Sebuah Harmonisasi Antara Manusia dan Alam

0
338
Clungup Mangrove Conservation Sebuah Harmonisasi Antara Manusia dan Alam
Clungup Mangrove Conservation Sebuah Harmonisasi Antara Manusia dan Alam

Surabaya, JATIMMEDIA.COM – Nama Sendangbiru sebagai salah satu objek wisata pantai di daerah Malang tentu bukan hal yang baru. Tapi tau kah bila di area objek wisata Sendangbiru itu ada objek wisata lain yang tidak kalah menarik dengan wisata pantai?

Clungup Mangrove Conservation (CMC) Tiga Warna. Itulah salah satu objek wisata yang terhubung dengan wisata pantai Sendangbiru.

Berbeda dengan wisata pantai, CMC Tiga Warna lebih mengedepankan prinsip ecowisata dengan menampilkan keindahan mangrove dan ekosistem yang ada didalamnya, seperti tempat perkembang-biakan penyu serta dikelola dengan sangat profesional oleh masyarakat sekitar, yang tergabung dalam Yayasan Bakti Alam Sendang Biru.
The distribution of fitness effects caused by single-nucleotide substitutions in an RNA virus clomid online uk Samsung Gear Sport And Gear Fit2 Pro Pack GPS For Fitness
Sejarah CMC Tiga Warna

Berawal dari keprihatinan dan keterpanggilan tokoh lokal Saptoyo yang melihat kerusakan lingkungan, terutama ekosistem pesisir sebagai efek reformasi 98, yang membuat masyarakat melakukan kegiatan liar dan semaunya.

“Pada saat itu semua dijarah. Dan ini membuat ikan-iakan habis, mangrov-nya habis ditebang, juga terumbu karangnya rusak,” ujarnya pada jatimmedia.com, Minggu (30/5/2021)

Saptoyo yang juga menjadi Ketua Lembaga Masyarakat Konservasi Bakti Alam yang mengelola CMC Tiga Warna ini menjelaskan, bahwa bila hal ini dibiarkan terus, maka masa depan warga akan terancam, karena sebelumnya, ini bisa menjadi lahan penghasilan bagi masyarakat.

“Kita harus memilih, mau meninggalkan air mata atau meninggalkan mata air?” ujara Saptoyo.

Karena itulah, lanjut Saptoyo, ia memilih meninggalkan mata air. Makanya kemudian dengan kemampuan yang sangat terbatas mulai dilakukan perbaikan semampunya. Yang kemudain dalam perjalannnya, ia mulai bekerjasama dengan pemerintah, perguruan tinggi, LSM maupun perusahaan dan rekan-rekan media yang punya kepedulian terhadap lingkungan, untuk mulai menata kawasan Clungup Mangrove Concervation.

Clungup Mangrove Conservation Sebuah Harmonisasi Antara Manusia dan Alam
Saptoyo, Ketua Lembaga Masyarakat Konservasi Bakti Alam yang mengelola CMC Tiga Warna

Bank Indonesia Dukung CMC Tiga Warna

Saptoyo dalam penjelasannya menyampaikan bahwa banyak pihak mulai memberikan dukungan pada Lembaga Masyarakat Konservasi Bakti Alam, baik berupa kajian, bantuan bibit mangrove, hingga dana untuk sarana dan prasarana.

“Pada tahun 20213, Bank Indonesia (BI) melalui program Sespidi Peduli memberikan bantuan finansial untuk pengelolaan. Lalu pada tahun 2020 kemarin, BI kembali memberi sumbangan pada kami yang diwujudkan dalam bentuk pembangunan jalan (pavingisasi, red) sepanjang 40 km dengan lebar 2 meter, serta bantuan peralatan-peralatan penunjang pariwisata. Ini kalau ditotal nilainya bisa mencapai Rp 500 juta,” terang Saptoyo.

Bantuan BI ini, lanjut Saptoyo, mungkin tidak terlalu besar. Tapi bagi Bakti Alam yang mengelola CMC Tiga Warna, tentu sangat berarti.

Baca juga : HUT Kota Surabaya. Ini Transformasi Wajah Kota Surabaya ke Depan Versi…

“Bantuan ini bagi BI mungkin tidak besar. Tapi bagi kami ini sangat besar dan manfaatnya benar-benar dirasakan. Sekarang kalau mau ke CMC Tiga Warna jalannya relatif cukup baik dan sudah dipaving semua sampai di lokasi,” terang Saptoyo, sambil mengucapkan rasa terima kasihnya pada BI atas bantuannya.

Halaman selanjutnya: Dikelola Secara Profesional dan Pertahankan Prokes