Fesyar Regional Jawa 2021 Diharapkan Mampu Angkat Ekonomi Syariah Indonesia

0
81
Fesyar Regional Jawa 2021 Diharapkan Mampu Angkat Ekonomi Syariah Indonesia
Pembukaan FESyar Regional Jawa 2021

Surabaya, JATIMMEDIA.COM – Gelaran Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Regional Jawa 2021 secara resmi telah dimulai tanggal 27 September 2021 dan akan berlangsung hingga 2 Oktober 2021.

Fesyar Regional Jawa 2021 yang mengusung tema “Sinergi Membangun Ekonomi Syariah Melalui Digitalisasi untuk Pemulihan Ekonomi” ini, digelar secara hybrid dengan sistem offline di Atrium Tunjungan Plaza 3, dan secara online, melalui website Fesyarjawa.com, IG @bi_Jatim serta Youtube Bank Indonesia Jatim.

Fesyar Regional Jawa 2021 ini merupakan rangkaian kegiatan menuju Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-8 yang akan diselenggarakan pada 25-30 Oktober 2021 mendatang.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Budi Hanoto dalam sambutannya mengatakan, ekonomi syariah Indonesia terus berkembang dan menempati posisi penting dalam perkembangan ekonomi syariah global.

Budi juga menambahkan, menurut Islamic Finance Development Index (ICD, 2020): Indonesia naik ke peringkat ke-2 dari peringkat 4 pada tahun 2019, di dukung peningkatan dalam indikator Knowledge, Awareness, dan Governance. Dan dalam 3 tahun terakhir, posisi Indonesia terus meningkat, dimana pada 2020, Indonesia masuk Top 10 di seluruh sektor industri halal (Halal Food, Islamic Finance, Moslem Friendly Travel, Modest Fashion, Pharma Cosmetics, Media and Recreation).

“Guna semakin meningkatkan hal ini, salah satu strategi utama yang ditempuh adalah fokus pada ekspor halal dengan mengintegrasikan penguatan halal value chain dengan penguatan keuangan syariah, penguatan UMKM dan penguatan ekonomi digital,” ujarnya, Senin (27/9/2021).

Budi Hanoto juga menegaskan bahwa peluang pengembangan ekonomi keuangan berbasis Syariah di wilayah Jatim prospeknya cukup baik dan perlu ditingkatkan, mengingat pertumbuhan pesantren di Jatim saat ini cukup banyak, dimana pasantren yang ada wilayah Jatim mencapai sekitar 6000 pasantren.

“Dengan jumlah ini, ekonomi keuangan syariah di Jatim cukup besar dan patut dikembangkan terus. Sehingga nantinya, wilayah Jatim menjadi central daerah ekonomi syariah di Indonesia,” terang Budi.

Baca juga : BI Gelar Festival Ekonomi Syariah Regional (Fesyar) Jawa Tahun 2021

Bank Indonesia, masih menurut Budi, akan terus melakukan pendekatan dengan memberi program keuangan berbasis syariah pada setiap pondok pesantren maupun pada pelaku UMKM di Jatim.

Namun demikian, lanjutnya, masih ada banyak tantangan dalam pengambangan ekonomi syariah (eksyar) di Indonesia, salah satunya adalah tingkat pemahaman eksyar. Untuk itu, Bank Indonesia mempunyai peran dalam pengembangan Eksyar di Indonesia dengan mendorong percepatan ekonomi syariah, memprakarsai inovasi program pegembangan, merumuskan dan menerbitkan ketentuan.

Sementara Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam sambutannya menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus mendorong penguatan Halal Value Chain (HVC) melalui transformasi digital, serta percepatan digitalisasi ekonomi dan keuangan syariah.

Halaman selanjutnya: Selain penguatan Halal Value Chain