Surabaya, JATIMMEDIA.COM – Indonesia kini memantapkan posisinya di puncak industri fesyen halal dunia, sebuah pencapaian yang menjadi salah satu sorotan dalam Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Jawa 2025. Acara yang berlangsung pada 12 – 14 September mengusung tema “Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah Memperkuat Stabilitas dan Transformasi Ekonomi Regional.”
Talkshow bertajuk “Halal Modest Fashion: Sinergi Industri, Kreativitas, dan Kesadaran Konsumen” menjadi salah satu agenda utama pada Sabtu (13/09) di Ballroom Al-Marwah, Masjid Nasional Al-Akbar, Surabaya, mengupas tuntas kunci di balik kesuksesan ini.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Muhammad Nur, menekankan pentingnya peran halal value chain dalam pengembangan Industri ini. Ia mengungkapkan bahwa industri halal global sangat menjanjikan, dengan proyeksi konsumsi produk halal yang mencapai US$3,36 triliun pada 2028 menjadikannya sektor strategis dalam ekonomi syariah.
“Indonesia, sebagai negara berpenduduk muslim terbesar, memiliki potensi luar biasa. Apalagi saat ini kita sudah menempati peringkat pertama dunia untuk fesyen muslim,” ujar Nur.
Bank Indonesia telah berkolaborasi dengan desainer muda, akademisi, dan sekolah mode untuk melahirkan karya-karya berdaya saing global. Talkshow ini juga menghadirkan para pakar, termasuk:
- Natasha Rizky, pendiri merek Alur Cerita, yang berbagi pandangannya tentang pentingnya membangun nilai dan narasi di tengah ketatnya persaingan.
- Melie Indarto, Founder & CEO KaIND, yang menyoroti isu keberlanjutan dan etika dalam produksi fesyen.
- Anita Yuni Khollilah dari Islamic Fashion Institute, yang menekankan pentingnya pendidikan dan inovasi.
- Anggia Mawardi, Direktur DiaBesha Indonesia Global, yang membahas peluang untuk menembus pasar global.

Muhammad Nur menekankan bahwa kunci untuk membuat fesyen muslim Indonesia semakin dikenal adalah melalui inovasi desain, pengembangan produk, dan promosi yang berkelanjutan. Ia berharap acara FESyar bisa menjadi wadah untuk memperluas peluang bisnis, meningkatkan pemahaman tentang pentingnya produk halal di industri fesyen, serta mendorong generasi muda muslim untuk memilih busana syariah yang modern dan berkelas.
“Mode fesyen halal bukan sekadar tren. Ini adalah bagian dari strategi besar untuk mengembangkan ekonomi syariah yang berkelanjutan,” katanya. “Dengan kolaborasi, kreativitas, dan kesadaran dari konsumen, kami yakin Indonesia dapat menjadi pusat fesyen muslim dunia.” (JM02)














