Surabaya, JATIMMEDIA.COM – Pandemi Covid-19 bukan masalah bagi SD Khadijah 3 Surabaya, untuk melaksanakan prosesi pelepasan siswa purna didik. Hanya modelnya saja yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, karena pelepasan siswa didik dilakukan melalui sistem drive thru, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Kepala Sekolah SD Khadijah 3 Surabaya, Nurul Hidayati mengatakan, gelaran prosesi wisuda merupakan rutinitas yang dilakukan setiap tahun, karena itu kegiatan ini tetap dilakukan.
“Pelaksaan pelepasan siswa ini tetap kami lakukan dengan harapan bisa sedikit menyenangkan siswa ditengah pandemi Covid-19 yang penuh dengan berbagai pembatasan,” terangnya pada wartawan.
Meski tetap dilaksanakan, namun menurut Nurul, dengan adanya pandemi ini, pelaksanaannya agak berbeda. Tahun ini sebanyak 57 peserta didiknya dilepas secara drive thru yang disiarkan live streaming. Hal itu supaya seluruh siswa bisa melihat wisuda angkatan 22 tersebut.
“Untuk kelas kelas VI sendiri yang dilepas ada 57. Tapi karena ini live streaming maka bisa diikuti oleh semua siswa dari kelas 1 sampai kelas 5, yang totalnya sekitar 438 siswa,” lanjut Nurul.
Nuruk juga menyampaikan, meski kondisi saat ini adalah kondisi yang tidak biasa, namun pihak sekolah berharap siswa-siswi SD Khadijah 3 tetap semangat mengukir prestasi.
“Kami berharap anak-anak tetap semangat dan tetap mengukir prestasi,” ucapnya.
Sementara itu, salah satu walimurid, Sri Mulyaningsih, mengaku bahwa dirinya merasa bahagia atas diselenggarakannya wisuda kali ini. Menurtunya, helatan wisuda bisa menyenangkan hati anak-anak meskipun pelaksanaannya berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
“Karena memang kita harus menjaga kesehatan, tidak boleh banyak berkumpul dan sesuai protokol kesehatan juga, namun Alhamdulillah wisuda ini tetap bisa melaksanakan,” terangnya, sambil menyampaikan rasa syukur pada pihak sekolah yang sudah berupaya menyenangkan anak-anak walaupun dengan cara yang seperti ini.
Dalam prosesi pelaksanaan wisuda, para orangtua dan siswa tetap berada didalam kendaraan saat mengantri. Satu persatu siswa purna didik secara bergantian dilepas oleh sekolah dengan simbolis pengalungan gordon dengan tetap menjaga jarak. (JM01)
